Minggu, 18 Oktober 2015

Asphalt Mixing Plant Operation System

Sistem produksi yang disematkan di Asphalt Mixing Plant terdiri dari 3 metode, yaitu sistem Manual, Semi Otomatis dan Otomatis. Dari ketiga sistem ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri.


Manual System
Sistem manual dioperasikan full oleh operator, komposisi per aggregate, bitument dan filler disesuaikan oleh kecepatan dan kecekatan dari operator, karena proses penimbangan aggregate akan sesuai komposisi jika operator cekatan. Buka tutup pintu bukaan dari bahan tersebut akan tersesuaikan dengan sendirinya jika operator sudah berpengalaman.


Semi-otomatis System
Sistem ini sedikit lebih mudah karena proses penimbangan dan proses pencampuran akan terhenti dengan sendirinya jika sudah tiba pada waktu yang sudah disetting sebelumnya. Operator hanya memerlukan kecepatan jari untuk mengatur bukaan pintu dari bahan material dan pintu bukaan bawah pada mixer.


Otomatis System
Sistem otomatis akan lebih menyederhanakan kinerja Operator. Karena sistem sirkulasi produksi sudah terintegrasi dengan PLC ( proccessor ). Jadi operator hanya memantau suhu material, suplai kebutuhan material dengan cara mengatur kecepatan feeder di Cold Bin agar pada saat penimbangan tidak terjadi kekurangan aggregate.


Di Indonesia tidak seluruhnya operator tertarik dengan proses otomatis, karena metode ini baru diterapkan di AMP di beberapa tahun terakhir saja, sehingga operator yang sudah terbiasa dengan metode manual, menjadi sedikit kaku dwngan metode ini.

0 komentar:

Posting Komentar