Unit Crusher with spareparts

Sparepart for unit crusher always ready for stock.

Conveyor Gallery

Prepare the Conveyor for customer request.

Ready for Delivery unit

Product for Sand Washing Plant ready for delivery.

Installation Process

Impact crusher was installed on Customer location .

Finishing Process

Ready for Test and Commisioning.

Minggu, 01 November 2015

Sand Washing Plant

Dari hasil produksi crusher batu, kita bisa menemukan hasil produksi dengan ukuran batu sesuai ukuran mesh dari ayakan. Untuk Sand Washing Plant membutuhkan raw material batu yang seukuran dengan abu batu. Kenapa harus dicuci? Abu batu dicuci untuk mengurangi kadar lumpur dan kadar organik yang ada didalam produk abu batu. Caranya simpe, tinggal dipisahkan aja antara abu batu murni, lumpur dan organik.hehehe.
Teorinya begitu, aktualnya jauh dari itu, karena butuh plant tambahan untuk melakukan teori itu. Hal ini dilakukan karena kapasitas per jam nya banyak,
Sand Washing Plant terdiri dari crusher (untuk menghancurkan batu berukuran besar menjadi abu batu), selanjutnya akan dicuci menggunakan Kincir/rotary screen/sand classifier. Ketiga alat ini adalah jantung dari Sand Classifier, karena alat ini yang akan memisahkan raw material (abu batu ) dengan lumpur dan organik.
Didunia pencucian pasir, ada alat tambahan yang namanya sand collecting system. Ini fungsinya persis dengan kincir/rotary/classifier, hanya saja fungsi alat ini untuk memisahkan abu batu yang ukurannya lebih kecil dari hasil pemisahan dari ketiga alat sebelumnya.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Stone Crusher 100TpH ( primary-secondary-tertier jaw)


Sebagai pengusaha tulent tidak pernah menyatakan berhenti disaat tenaga dan pikiran masih berkesinambungan. Diawal plant yang ada berkapasitas 5TpH, meningkat menjadi 20TpH, 60TpH, 100TpH, dst hingga bahan galian habis. Disini saya akan membeberkan sedikit gambaran mengenai crusher plant kapasitas sedang, yaitu berkapasitas 100TpH. Tipe unit crusher bisa bermacam-macam tergantung keinginan pemilik atau mengikuti hasil galian yang ada. Jaw to Jaw, Jaw to Cone, Jaw to Impact, dll. Disini saya akan memberikan sedikit gambaran tipe crusher Jaw to Jaw to Jaw. Kenapa Jaw nya ada 3? Emang 2 aja tidak cukup? Nah..disini kita akan mencari produk batu dengan komposisi abu batu (ukuran 0-5mm) lebih banyak.
Unit yang dipasang adalah sebagai berikut:
1. Hopper 15 kubik
Kapasitas hopper ini sudah mencukupi raw material untuk produksi secara kontinu, 1 kali unload batu dari dumptruck menghabiskan waktu sekitar 6-7menit.
2. Feeder GZD960x4800
Tipe feeder ini bisa mengalirkan raw material hingga 120TpH. Jika disesuaikan dengan kapasitas produksi, unit ini tidak perlu mengeluarkan daya maksimalnya, yang berimbas pada lifetime yang lebih lama.
3. PE600x900
Jaw crusher ini adalah tipe jaw untuk primary ( dapat menghancurkan batu hingga dimensi 0,5Mtr). Kapasitas hingga 120TpH.
4. 2-PEX250x1200
Jaw crusher tipe PEX difungsikan sebagai secondary atau tertier. Nah, tipe diatas diposisikan sebagai secondary ( ukuran batu yang dihancurkan maksimal 16cm)
5. PEX300x1300
PEX300x1300 ini kita posisikan di tertier, dikhususkan untuk menghasilkan batu ukuran 0-5mm (abu batu).
6. Screen 4YK1860
Fungsi utama adalah menyaring batu hasil penghancuran jaw menjadi ukuran-ukuran tertentu sesuai mesh dari ayakan tersebut. Standardnya : 0-0,49mm, 5-9,9mm, 10-19,9mm, 20-29,9mm, 30-49,9mm
7. Conv BW800x14Mtr
Sebagai main conveyor yang menyalurkan material batu dari primary Jaw ke Secondary Jaw.
8. Conv BW800x21Mtr
Menyalurkan material batu dari secondary Jaw ke ayakan.
9. 2-Conv BW600x10Mtr
menyalurkan material batu dari ayakan ke tertier Jaw dan dari tertier ke bw800x21Mtr
10. 4-Conv BW500x16Mtr
Sebagai conveyor product.

Kamis, 22 Oktober 2015

Great Dryer, Baghouse dan Cyclone

Karakteristik didalam Drum pengering memiliki desain dan sistem sendiri-sendiri sesuai dengan brand masing-masing dan dikombinasi dengan burner masing-masing. Semakin jauh jangkauan api burner, semakin banyak jumlah mangkuk yang dipasang didalam Dryer. 
Dari teori dan fungsi Dryer adalah sebagai pengering, maka aggregate yang disalurkan melalui Dryer hanya akan dikeringkan, bukan dibakar ( api dari Burner tidak boleh kontak langsung dengan aggregate ). Dengan konsep inilah maka didesain burner dan Dryer sesuai dengan fungsi nya.
Beberapa Dryer dikombinasi dengan burner yang tidak sesuai dengan desainnya, alhasil aggregate yang dihasilkan akan mudah retak dan mudah rapuh. Kualitas hotmix juga akan berpengaruh walau tidak dalam waktu singkat. Disamping dapat dilihat bahwa bagian depan terdapat mangkuk-mangkuk sedangkan dibagian belakang hanya didesain sirip-sirip, karena api yang keluar dari burner hanya mencapai bagian mangkuk, sedangkan bagian sirip tidak terjangkau api hanya panas saja. sehingga proses pengeringan aggregate sesuai dengan konsep yang seharusnya.

Baghouse adalah sistem yang mengusung konsep "Go Green", karena polusi yang terjadi hanya mencapai 1%-3%. berbeda sedikit dengan Dust Collector sistem cyclone yang mengurangi polusi hanya maksimum 93%. Bag atau karung menangkap debu ini sangat efisien karena ukuran dust yang ditampung hingga ukuran 0,001 mm. Jika ada instalasi AMP dekat dengan pemukiman, unit ini sangat diperlukan untuk mengurangi polusi yang meresahkan masyarakat. 


 
Coba bandingkan dengan gambar dibawah yang sama-sama berfungsi sebagai dust collector. Debu yang mampu ditangkap oleh sistem cyclone hingga ukuran 0,05mm saja.
 

Rabu, 21 Oktober 2015

Asphalt Mixing Plant Installation

Proses instalasi AMP dapat dilakukan dengan 2 system : menggunakan drawing atau menggunakan pengalaman. Hampir sama tapi berbeda, jika menggunakan drawing berarti mengikut prosedur dan lebih presisi walau waktu akan sedikit lebih lama. Jika dibandingkan dengan yang berpengalaman, akan lebih cepat tapi tingkat kepresisiannya sedikit kurang.
Alangkah baiknya jika proses instalasi dilakukan menggunakan drawing plus dengan pengalaman. Nah itu celah-celah nya sudah mengerti dan pasti lebih cepat dan presisi, kombinasi dan perpaduan adalah menjadi solusi yang selalu lebih baik karena dapat merangkul kekurangan dan kelebihan sesuatu.
Kembali ketopik ya, hehe. Proses umum dalam instalasi AMP adalah:
1. Mixing Tower Installation.
Dasar penentu untuk instalasi lainnya berpacu pada Mixing Tower ini, mulai dari Pugmil, Hotbin dan Vibrating Screen. Setelahnya baru kita install supporting component seperti Filler Elevator, Hot Elevator dll.
2. Aggregate system.
Untuk bagian ini adalah Drying Drum, aggregate conveyor dan Cold Bin
3. Asphalt System.
Asphalt piping, asphalt tank, hot Oil System menjadi komponen dari system ini. Instalasi pipa-pipa, instalasi oil heater, dsb.
4. Dust Collecting System.
Instalasi bagian ini sebagai sistem untuk mengurangi polusi. Selain itu juga bisa sebagai penambah filler untuk pencampuran hotmix.
5. Air system.
Pemasangan saluran udara bertekanan berfungsi sebagai supporting pneumatik sistem, bukaan pintu pintu mixer, hotbin, bukaan pintu timbangan dsb.
6. Electrical Installation.
Pekerjaan ini untuk connect kabel ke dinamo, load cell, valve pneumatik, dsb.
7. Test and Commisioning.





Senin, 19 Oktober 2015

How to set a aggregate value in AMP



Proses penimbangan aggregate sebelum dicampur didalam pugmill atau mixer, bisa dikatakan mendekati nilai real dari komposisi yang seharusnya. Kenapa saya ungkapkan demikian, karena memang tidak bisa 100% fix nilai timbangan dari aggregate itu sesuai dengan seharusnya. Hal ini terjadi karena pada saat penimbangan selesai pasti ada sisa aggregate yang belum tertimbang.
Bisa kita bayangkan air pancuran, dibawahnya diletakkan ember untuk diisi. Saat penuh, air pancuran kita tutup. Saat sepersekian detik pasti ada air yang belum jatuh ke dalam ember. Nah, sejumlah air yang belum sampai ke dalam ember kita anggap nilai x. Nilai x itu persis dengan kondisi aggregate yang akan ditimbang. Cara mencari x diatas adalah dengan cara mengukur luasan bukaan pintu hotbin untuk aggregate tersebut. Selanjutnya kita ukur jarak dari mulut bukaan hotbin tersebut hingga ke dasar mixer. Dengan kedua nilai diatas kita dapat nilai kubikasi dari aggregate. Kubikasi aggregate dan density aggregate sudah ketemu. Dan kita mendapatkan nilai berat aggregate atau nilai x ( ini secara teoritik ).
Jika mengacu pada nilai real adalah dengan cara membuat sampel/prototipe yang menyerupai Hotbin dan mixer. Hanya saja diantara mixer dan hotbin ditaruh plat pembatas. Saa Kita melakukan proses penimbangan yang persis saat produksi, plat digeser keluar. Bila nilai timbangan mencapai Plat pembatas langsung digeser untuk menutupi mixer dengan hotbin. Nah, diatas plat akan ada tumpukan aggregate sisa hasil timbangan. Sisa aggregate tinggal ditimbang. Nah, nilai timbangan itu kita sebut dengan nilai x.
Gampang kan??
Dari proses produksi hotmix secara otomatis ataupun Semi-otomatis, nilai x itu sangat penting karena berfungsi untuk menentukan nilai pendekatan dari komposisi yang seharusnya.
Di Programmable terminalnya akan ada settingan untuk nilai x tersebut, jadi dengan karakteristik aggregate, kita dapat mengatur nilai x sesuai dengan yang seharusnya. Nilai x ini berfungsi sebagai inputan pada PLC agar saat (nilai aggregate-nilai x) sudah dicapai, bukaan pintu hotbin langsung tertutup. Jadi saat proses penimbangan selesai, nilai timbangannya mendekati nilai yang kita setting sebelumnya.